kamu sedang bohong ?  

Posted by: Suryaningsih

Dalam banyak situasi kebohongan, seringkali mulut tidak kompromi dengan anggota tubuh lainnya. Kata-kata yang keluar terdengar meyakinkan, namun anggota tubuh lainnya mengirim sinyal yang berbeda. Berikut enam indikasi lewat bahasa tubuh yang paling sering terlihat ketika seseorang berbohong.

- Menutupi mulut ketika berbicara.
****Bahasa tubuh ini terlihat seakan-akan mereka ingin meminimalisasikan orang-orang yang mendengar kebohongan mereka. Menutup mulut di sini benar-benar menutup mulut dengan satu tangan atau pun hanya satu jari.

- Menggaruk-garuk / menyentuh hidung.
****Sebuah penelitian mengungkapkan berbohong menyebabkan jaringan sel di daerah hidung membesar, sehingga terasa gatal. Atau dengan kata lain, sebuah sentuhan atau garuk kecil di hidung bisa jadi tanda-tanda dia berbohong.

- Menggaruk mata.
****Ketika seseorang berbohong, secara insting ia akan membuang tatapannya. Namun, karena sikap ini sangat menyatakan ’kebohongan’, banyak orang yang memilih untuk menggaruk mata sekilas.

- Menggaruk belakang telinga atau daun telinga.
****Sama halnya dengan bahasa tubuh menggaruk mata atau hidung. Anda melihat seseorang merasa tidak nyaman karena mereka baru saja berbohong.

- Meraba leher.
****Sebuah penelitian mengungkapkan berbohong dapat menyebabkan rasa geli di kulit leher sehingga ada kecenderungan seseorang menarik kerah atau memperbaiki kerah baju mereka (meskipun tidak ada yang salah dengan kerahnya). Perilaku ini mengisyaratkan bahwa si pembicara merasa tidak nyaman dengan apa yang ia utarakan.

- Menggelengkan kepala sementara mulut mengiyakan.
****Jika pasangan berkata, ”Ya, aku pulang telat karena ada tugas susulan yang harus diselesaikan,” sambil menganggukkan kepalanya, maka dia memang bekerja lembur. Namun, sebaliknya, jika ia mengatakan hal yang sama namun gerakan kepala yang menggeleng atau menghindari Anda, hmm..coba tanyakan lebih lanjut kepadanya.

This entry was posted on Minggu, Juli 03, 2011 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar