Training Condition  

Posted by: Suryaningsih


Sedikit informasi walaupun sedikit berlebihan, saya sudah tunggu* waktu ini “TC Bersama se-MIPA”. Bukan apa karena atau dengan siapa. Memang sewaktu MABA sudah sering ikut TC. Tapi ini merupakan TC pertama dengan predikat sebagai “SENIOR” (amat berharganya predikat itu, hingga dikutipkan, dikapitalkan, dan diboldkan)
Bermulai ketika, pukul 05.27 AM WITA. Saya terbangun oleh sebuah sms dengan kata yang tak ingin saya ucapkan disini. Dengan sedikit kaget, tapi tetap stay cool , tenang inci masih ada 33 menit.
Saya kemudian mandi, dalam hati saya sempat mengucapkan “tak  apa mandi kilat, karena kemarin magrib sudah mandi bersih juga hahahah (tetap mencari pembenaran).
Daripada perut kosong, ada baiknya diisi dengan segelas cappuccino. Semua dilakukan secepat jet menghindari kilat, dandan, minta money, buka pagar, pasang sepatu.. ada sedikit cerita tentang sepatu, sepatu itu saya pinjam dari seorang sepupu yang baik hati dan tidak sombong, Karena berhubung sepatu saya dimuseumkan didalam kelas oleh adik saya disekolahnya.
Pukul 05.46 saya sudah siap, namun orang yang berniat berbaik hati untuk mengantar saya tak kunjung datang. Dimana.. dimana…. Saya sedang tak mencari alamat, tapi saya sedang bertanya dimanakah sekarang kau berada wahai orang ? Melalui pesan singkat, yang masuk pukul 05.54 ternyata ia sedang berada di mesin yang doyan ngelahiriin duit. Deh !
Dengan berat hati, saya kemudian melepas sepatu yang sudah terpasang dan memperbaiki rambut yang tatanannya sedikit teracak-acak dikarenakan tadi buru-buru.
“mungkin Allah tak mengizinkan saya ikut TC hari ini……………………………..”
Jikalau saya presiden, atau setidaknya gubernur Sul Sel, saya akan mengirimkan pesan singkat kepada mereka yang sudah dilapangan, “weh tahan dulu TCnya, tunggu saya………….”
Tapi saya hanyalah mahasiswa berpredikat senior 010.
Saya kemudian mengirimkan pesan send-all  kepada yang lain, perminta maafan bahwa saya tidak ikut TC hari ini. Kemudian pesan saya dibalas oleh si banteng, dan berlanjut menjadi CURCOL di pagi hari.
Intinya saya kecewa. Mendekati sangat kecewa.

This entry was posted on Jumat, Oktober 28, 2011 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar