Ini keluhku
Posted
Meski telah 2 tahun berlalu, semenjak ia dan terkasihnya
menjalin hubungan serius, serius di level umur mereka, namun di tengah kisah ia
berfikir untuk apa semua ini. Semua rasa telah ia curahkan bukan pada terkasihnya,
melainkan pada efficient diary, yang tersimpan pada laptopnya.
Umur mereka masih belia, baru menanjaki dewasa. Terlalu naïf jika memikirkan peresmian
hubungan di altar. Juga naïf jika memikirkan apakah ia akan bertahan hingga 7,
atau 8 tahun bersama terkasihnya nanti.
Ia hanya berfikir
apakah ia akan tetap memanggil terkasihnya sayang hingga tahun ke 3 mendatang ?
Ia jenuh menghampirinya, ada sedikit sisi hatinya bergejolak, keyakinannya
meluruh, apa yang ia harus lakukan ?
Apakah sekarang ia harus menuntut sesuatu pada terkasihnya,
agar ia menemukan suatu yang baru, yang berbeda dari terkasihnya itu, agar rasa
jenuhnya terkikis ?
Tidak, jika ia menuntut maka bukan perbedaan yang ia terima,
namun sebuah pernyataan bahwa terkasihnya itu tidak bisa mengubah diri, ini
bukan kalimat yang asing lagi baginya.
Maafkan lah aku kucoba
lupakan
Semua yang pernah kita
lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas
bagimu
………………………………………………………
I’m not a perfect person
There’s many things I wish didn’t do
But I continue learning
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know
I’ve found out a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
And the reason is you
……………………………………………………….
I don’t
want to let you down
I don’t want to lead you on
I don’t want to hold you back
From where you might belong
You would never ask me why
My heart so disguised
I just can’t live a lie anymore
I would rather hurt my self
Beberapa lagu yang mewakili apa yang ia fikirkan, yang ia
rasakan, dan yang ia inginkan.
Hingga suatu ketika, ia bergejolak bukan lagi basa-basi,
tapi melontarkan sampah sisa perasaanya. Melalui pesan singkat, berharap apa
yang ia lontarkan tidak sia-sia belaka, ia terus mencoba berucap.
Kemudian terkasihnya hanya mengirimkan……..
“seriuskah kau ingin
pergi dariku ?”
Ia terdiam lama, sangat lama, hingga ia terlelap.
This entry was posted
on Selasa, Januari 22, 2013
.
You can leave a response
and follow any responses to this entry through the
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
.