Ini keluhku  

Posted by: Suryaningsih


Meski telah 2 tahun berlalu, semenjak ia dan terkasihnya menjalin hubungan serius, serius di level umur mereka, namun di tengah kisah ia berfikir untuk apa semua ini. Semua rasa telah ia curahkan bukan pada terkasihnya, melainkan pada efficient diary, yang tersimpan pada laptopnya.
Umur mereka masih belia, baru menanjaki dewasa.  Terlalu naïf jika memikirkan peresmian hubungan di altar. Juga naïf jika memikirkan apakah ia akan bertahan hingga 7, atau 8 tahun bersama terkasihnya nanti.
 Ia hanya berfikir apakah ia akan tetap memanggil terkasihnya sayang hingga tahun ke 3 mendatang ? Ia jenuh menghampirinya, ada sedikit sisi hatinya bergejolak, keyakinannya meluruh, apa yang ia harus lakukan ?
Apakah sekarang ia harus menuntut sesuatu pada terkasihnya, agar ia menemukan suatu yang baru, yang berbeda dari terkasihnya itu, agar rasa jenuhnya terkikis ?
Tidak, jika ia menuntut maka bukan perbedaan yang ia terima, namun sebuah pernyataan bahwa terkasihnya itu tidak bisa mengubah diri, ini bukan kalimat yang asing lagi baginya.

Maafkan lah aku kucoba lupakan
Semua yang pernah kita lewati
Bukan karena aku tak mencintaimu
Karena aku tak pantas bagimu
Pergilah kau cinta sejatiku
………………………………………………………
I’m not a perfect person
There’s many things I wish didn’t do
But I continue learning
I never meant to do those things to you
And so I have to say before I go
That I just want you to know
I’ve found out a reason for me
To change who I used to be
A reason to start over new
And the reason is you
……………………………………………………….
I don’t  want to let you down
I don’t want to lead you on
I don’t want to hold you back
From where you might belong
You would never ask me why
My heart so disguised
I just can’t live a lie anymore
I would rather hurt my self

Beberapa lagu yang mewakili apa yang ia fikirkan, yang ia rasakan, dan yang ia inginkan.
Hingga suatu ketika, ia bergejolak bukan lagi basa-basi, tapi melontarkan sampah sisa perasaanya. Melalui pesan singkat, berharap apa yang ia lontarkan tidak sia-sia belaka, ia terus mencoba berucap.
Kemudian terkasihnya hanya mengirimkan……..
 “seriuskah kau ingin pergi dariku ?”
Ia terdiam lama, sangat lama, hingga ia terlelap.

This entry was posted on Selasa, Januari 22, 2013 . You can leave a response and follow any responses to this entry through the Langganan: Posting Komentar (Atom) .

0 komentar

Posting Komentar