Siapa bilang masuk fisika hanya bisa jadi Guru atau dosen aja? Kalo
memang kamu belum tau jurusan fisika, mungkin kamu akan berfikir seperti itu.
Tapi, tahukah teman-teman? Kalau jurusan fisika juga bisa ternyata telah
menghasilkan para professional yang tersebar di berbagai bidang industri.
Di Unversitas Hasanuddin terdapat jurusan Fisika yang terdiri dari dua
prodi, yaitu Fisika dan Geofisika, serta satu konsentrasi yaitu Fisika Medik
Untuk memilih Konsentrasi Fisika Medik, harus merupakan mahasiswa dari prodi
Fisika. Setelah semester 1 dan semester 2 telah dilewati, barulah pendaftaran
untuk Konsetrasi Fisika Medik dibuka. Mahasiswa yang memilih Konsetrasi Fisika
Medik, TIDAK DIPUNGUT BIAYA OLEH JURUSAN.
apa itu FISIKA MEDIK ?
Secara harfiah Fisika Medis mempunyai makna ilmu
fisika pada ilmu kedokteran, sehingga cakupan fisika medis memang sangat luas
sebanding dengan luasnya ilmu kedokteran.
Namun, dengan tingkat urgensinya fisika medis banyak
berperan dalam ikut berkontribusi dalam pemanfaatan radiasi nuklir dalam bidang
kesehatan yaitu bidang radioterapi, radiodiagnostik, dan kedokteran nuklir.
Sehingga tenaga fisika medis di rumah sakit tidak jauh dari lulusan fisika
nuklir atau radiasi.
Secara profesi, fisika medis di Indonesia telah
diakui menjadi tenaga kesehatan dengan amandemen terhadap peraturan pemerintah
tentang tenaga kesehatan dengan peraturan menteri kesehatan dan dilajutkan
dengan ditetapkannya keputusan menteri pendayagunaan aparatur negara dan badan
kepegawaian negara.
Secara internasional dengan payung lembaga
International Organization for Medical Physics (IOMP), sedang dalam tahap
memperjuangkan di forum International Labour Organization (ILO) untuk menjadi
tenaga ksehatan seperti halnya dokter.
Tugas utama dari fisikawan medis adalah
berkontribusi dalam pelayanan rumah sakit dalam jaminan kualitas/kontrol
kualitas peralatan sumber radiasi, pengukuran keluaran berkas radiasi, dan
menghitung dosis radiasi. Selain itu, fisikawan medis dituntut untuk berkreasi
atau meneliti untuk dapat meneliti keakurasian sistem, metode dan peralatan
yang dipakai dalam menjaga keakuratan dosis radiasi. Lebih lanjut juga dapat
membuat sistem atau perangkat yang dapat membantu dalam peranannya di rumah
sakit, sehingga ketelitian dan keakuratannya meningkat.
Melihat tugas di rumah sakit, fisika medis akan
terfokus pada pengukuran, perhitungan, dan ketelitian dosis dan sumber radiasi.
Hal ini mengingat filosofi pemanfatan radiasi untuk kesehatan harus mempunyai
manfaat dengan dosis radiasi dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya.
Pemanfaatan radiasi yang tidak bermanfaat dapat membahayakan baik pasien,
pekerja, radiasi dan masyarakat umum.
Oleh karenanya, lulusan-lulusan fisika medis ini
sangat dibutuhkan di beberapa tempat seperti di bidang kesehatan: rumah
sakit, departemen kesehatan, badan pengawas kesehatan,dll, atau radiasi
nuklir: Batan, IAEA, BAPETEN, dan lain-lain.
Hidup medik.......hhahahah