sudut dibelakang otak  

Posted by: Suryaningsih


Saya yakin anda semua punya otak.
Dalam post kali ini, saya hanya ingin berkata beberapa TERKADANG
Terkadang beberapa orang…………….. terlewat batas dalam mengucapkan segala isi hati dan fikirannya dalam sebuah ucapan yang menurut mereka sebagai LELUCON tapi sungguh menyakitkan bagi beberapa orang. Terlebih jika terucap langsung dari bibir manis mereka yang indah itu kemudian begitu sakit tertancap ke telinga orang yg dimaksud dan tembus pada hatinya. Sungguh ironis. Tak taukah mereka, dalam hati mereka yang sakit, balasan kata-kata yang ingin mereka sampaikan pada mereka atas ketidaksadaran kata* kasar itu keluar dari mulut indah mereka. BEGITU PEDIS dan MENYAKITKAN drpda kata* yang mereka ucapkan. Hanya mereka tidak ingin termakan emosi menjadi manusia tak bermakna seperti MEREKA.
Terkadang beberapa orang……………..mematahkan semangat dan keriangan seseorang. Tak ada niat sebenarnya hanya mereka ingin menaikkan emosi keBISAannya dengan, menunjukkan keberhasilan mereka melakukan sesuatu, tanpa disadari mematahkan semangat diri seseorang.
BAHAN PERPECAMAN.
Ketika mereka BISA, pasti mereka telah melakukannya sehingga bisa menjadi BISA, dan ketika melihat orang tak bisa seBISA mereka. Mereka kemudian tertawa kemenangan.
Hei ! pada saat kalian “belajar dan berlatih” utk sesuatu ITU. Mereka juga sedang “belajar dan berlatih” utk sesuatu yang lebih bermanfaat daripada keBISAan mereka itu.
Adakah yang bisa membantah ?

akhirnya saya punya rekening.  

Posted by: Suryaningsih

Nov, 4 2011

Akhirnya saya punya atm sendiri. :D
Ini amazing buat saya, melihat diri saya, seorg anak dengan prinsip "tiada hari tanpa minta (malak) uang dri bokap"

Awalnya mau urus beasiswa, syarat harus ada rekening BNI dgn ID sendiri. WAH SAYA TAK PUNYA !
Jadilah saya melapor kepada sang kepala keluarga utk membuat atm BNI.
D kasi taunya. “Bawa saja KTP.mu dan itu uang” … okeh bokap !
Saya datang pukul 1 lewat, d bank BNI tamalanrea. Dengan berbekal pengetahuan dan informasi cara membuka rekening oleh orang* yang tak ingin disebutkan namanya (saya ji yang malas sebut), saya masuk kedalam bank. Wow banyak orang yang antri. !
Saya coba keluar dan berpikir kembali apakah saya akan melanjutkan KEMANDIRIAN (kesendirian) ini, padahal saya tak tahu apa-apa ttg membuat rekening. Masuk bank saja kalo mau bayar uang kuliah saja. Hanya pada saat itu saja. Memprihatinkan.
Tapi saya diberi semangat oleh  orang  yang tak ingin disebutkan namanya disini (anak pertama). “Antri saja, memang begitu. Pas masuk ada ji itu sukuriti tanyako mau apa”.
Hah ? sukuriti. Memang ada sukuriti , pas saya masuk tadi, tapi sang sukuriti si murah senyum tak bertanya ttg apa keperluan saya. Jadilah saya melongok. Bak sang putri menunggu pangeran dengan kuda putihnya (galau).
Hanya satu hal yang saya takutkan pada waktu tadi.
Satu hal ! BERBUAT YANG MEMALUKAN !
Prinsip Stay cool kurang dapat digunakan disini. Karena memang saya tidak tahu apa*.
BODOH ! :D

Saya coba lagi masuk, utk kedua kalinya. PDKT  saya berhasil ! sang sukuriti geblek, bertanya pada saya..
"bisa d bantu"
..saya : "mau buat rekening"
Saya diberikan nomor antrian 11.
Silahkan menunggu disana.

disetiap kenekatan pasti ada saja yang memalukan. Contohnya ketika mencari kursi antrian.

Saya liat kursi kosong samping adek kelas saya waktu SMA. Tapi tangannya diletakkan itu kursi.
jadi saya berpikir. mungkin saja dia sedang MENJAGA kursi temannya, jadilah saya bertanya sebelum akhirnya duduk.
"mas...(sambil ngetuk* pundak tuh maba).....kursinya kosong"
si adik kelas yang tak mengenal saya " oh ia."

Saya berpkir.. apakah saya orang jawa hingga memberikan sebutan kepada adik kelas itu 'MAS' ato memang si adik kelas itu punya aura JAWA. ah Entahlah...

Cukup lama saya antri sekitar 30 menit lebih.
Kemudian no. antrian saya dipanggil. Setelah no. antrian 9 selesai dgn urusannya. Antrian 10 tak ada kabarnya.
Si Ibu* teller yang baik hati itu menuntun saya mengisi beberapa data utk rekening baru.
Wah saya sempat mencorat-coret isi data tersebut. Karena kesalahan penulisan digit KTP .
20 menit berempat mata dgn si butel (ibu teller). Jadilah rekening dan atm saya.
Saya menuju teller yg lain utk menyetor simpanan.
Saya keluar dari bank dengan senyum sumringah, tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada sukuriti yang telah membantu saya.
MANDIRI saya berhasil di BNI ! hhhaha






ketidakberuntungan dibalik kebaikan  

Posted by: Suryaningsih

Setiap pengen ngepos ato ngenewblog pasti ada aja halangan.
sejuta ide dalam jumlah kata-kata sudah terset di jaringan otak.
pengalaman pertama pengen nge pos tentang FISIKA.
Namun malangnya, kata-kata tak tersebut tak sempat melihat indahnya dunia, ia telah hilang ditelan jaringan jelek tak berperikemanusiaan.
DOWNLOADING.
ERROR PAGE.
itulah kata-kata terakhir dari sesosok kata-kata yang tak sempat terpos itu.

kemudian timbul ide, untuk berbagi pengalaman dalam hal kesehatan.
Naasnya, membuat blog baru, tak kesampaian.

syalalala....  

Posted by: Suryaningsih


Kejadian hari yang lalu, yang baru berhasil saya post kali ini..

Entah setan apa yang saya tabrak tadi pagi ditengah lorong, yang saya ingat hanya taci** kucing yang membuat saya lari menjauhi baunya.
Dengan berstyle jauh sangat jauh dari mahasiswa ideal, yakni berbaju kaos, bersepatu sandal, dan seperti biasa tanpa niat untuk belajar menimbah ilmu.
Saya ke kampus dengan modal 25500 tanpa embel*. Dengan perincian dana telah saya fikirkan matang-matang. Ini program HEMAT !
Mata kuliah cuman 1. Sang Dosen Mr. Lobo-Lobo tak masuk.
Datang kuliah = tidak kuliah
Buang duit*, waktu (sok sibuk)
Sperti biasa, waktu luang menunggu jadwal lab para anak* regular diisi dengan nongkrong di tempat makan pesan gratis, selesai makan bayar !
“JASBOG” dengan kondisi sepi remang* (kek lokali**** saja)
Saya memesan sebuah milkshake, dengan sejuta buah-buahan, dengan tujuan  : akhir-akhir ini percernaan macet, dengan buah-buahan akan sedikit membantu untuk tititititi…………  J
Malas pulang, cari tempat adem ayem tempat untuk tidur : PB 123
Bersama “anak-anaka” saya pun mulai mengembara dialam tidur, entah berapa lama tidur, tiba-tiba saya terbangun dengan sebuah informasi bahwa lab sudah di mulai padahal ini baru pukul 13.07 waktu hape saya.
mereka (anak-anaka) dengan secepat kilat bak ikan teri nempel di jet, melesat ke arah medan pertempuran bernama LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR. Masih setengah sadar saya pun ikut berjalan  dibelakang, mengikuti mereka, ditengah perjalanan ada yang ingat tentang nasib fotokopian yang dititip di garambang versi farmasi
ada solusi dari suara* sumbang “nanti habis respon, minta izin pergi ambil”
bak pahlawan ditengah siang bolong, memang lagi siang, saya datang bak superhero “saya mo yang ambil”
dengan jujur saya mengatakan dibelakang mereka
“weh, tapi nda cukup uangku buat bayar semuanya”
Jadilah mereka mengumpulkan uang fotokopian pada saya, bak rentenir menagih utang.
Sesampai ditempat dititipkannya fotokopian tersebut, ini ketiga kalinya saya bertemu si tukang fotokopian tak ada hati itu.
Pertemuan 1 : nitip fotokopian
Pertemuan 2 : berniat ngambil hasil fotokopian, tau* blum selesai
Pertemuan 3 : (kali ini hanya saya berempat mata dengan si tukang fotokopian buju kepret mati    
                            kutu) berharap si foko (di baca : fotokopian) sudah selesai diproduksi, dengan enteng
                           dan seenak mulutnya bilang : “belum dipisah dek”

                            kekurangajaran si tukang itu tidak berhenti disitu saja, setiap ada yang pengen fotokopi, si tukang itu tetap ngeladenin, buju bunek kapan si foko saya selsai dipisah………..?????????? tak saya sangka-sangka ternyata fotokopian itu baru selesai ¾ nya masih ada ¼ nya yang mesti di fotokopi. Jadi si tukang itu telah MENDUSTAI SAYA !
jadilah saya menunggu sekitar 30 menit.
Efek dari milkshake tersebut baru bekerja saat itu juga, rasa ingin BO**R muncul saat itu juga bersamaan dengan rasa  ingin pi**s. dengan sabar dan menahan semua itu bisa diatasi.
Fotokopian telah ditangan saya. Mungkin karena rasa bersalah, kembaliannya yang mesti 4500, digenapkan menjadi 5000 oleh si tukang itu, saya pun sempat terharu (itu cumin karena  si tukang fokonya ngga ada kembalian 500)
Saya pun bergegas menuju lab. Elektronika, didepan pintu saya celingak celinguk ternyata masih berlangsung acara respon. Saya masih celingak celiinguk didepan pintu, kemudian si Cub* yang tak kunjung sarjana* itu, berada didepan KSGF menyuruh saya “tutup ki dari luar”.
Hey ! nenek hampir koit juga tau kalo ini pintu di tutup dari luar. Dengan menggertak “banyak sepatu kak ! ”
Dengan kurang ikhlas, saya tendang satu persatu sepatu yang menghalangi pintu tertutup rapat.
Saya menitipkan fotokopian itu pada aji yang berada di lab pada waktu itu, bak gembel duduk dilantai.
Setelah itu saya bergegas keluar, dan mengenakan sepatu sandal andalan saya, sepatu itu memang sudah dari tokonya, talinya susah dipasang. Jadilah saya sedikit membungkuk untuk memasang, tak berhasil sayapun berjongkok, lewatlah si Basda* yang tak kunjung sarjana itu melihat saya yang sibuk dengan tali sepatu, dengan keheranan ?
*apa yang mau diherankan coba ?*
Naik angkot 05 membuat saya sedikit deg-degan, jangan sampai saya menemui ajal akibat si supir kebut-kebutan dengan odong-odong (ngaco)
Hal memalukan saya alami ( dibaca : saya perbuat ) ketika hendak transit, naik angkot SMA 5. Beberapa angkot saya lewatkan Karena tujuannya berbeda, dan ketika sebuah angkot mirip struktur, style, dan warna angkot SMA 5 berhenti didepan saya. Saya pun mengatakan “borong ?” kemudian si supir dengan muka garang ditambah dengan gabonnya, melesat  pergi. Beberapa detik saya diam keheranan ? he ?
Kemudian senyum malu tergambar dari wajah saya, ketika tulisan berwarna putih bertuliskan “DAYA” terpampang di kaca belakang mobil tersebut.
SAYA SANGAT MALU !
………………
Tiba dirumah, hawa panas yang saya bawa dari luar kini mencapai titik maksimum ketika saya tahu bahwa rumah saya sedang terjaring PEMADAMAN BERGILIR SIALAN BIN BIADAB. Boro-boro AC, kipas angin saja nda nyala. SIAL !
Atas bantuan selembar kertas buluk, saya mencoba menghasilkan seongok udara untuk meredakan hawa panas saya.
Tiba – tiba saya teringat dengan sebuah pesan singkat aneh yang melahirkan sebuah pertanyaan.  Yang merupakan jawaban dari sms yang saya kirim pada dia pukul 10.02 AM.
Dengan struktur sms sebagai berikut.
“Kac** ( 01.37 PM )
Maaf ******
Sampe sore ka
Mw ka TOT Jam 12”

What the hell ?
Dikirim jam 1 lewat. Jam 12 sudah lewat. Apa tujuan dari keanehan sms tersebut.
Suuzan muncul. Ah ! pasti dia mau salahkan jaringan dengan menulis sms seperti itu.
Tapi saya dengan emosional kemudian bertanya dengan kata sopan pada dia.
Ternyata dia mengakui bahwa smsnya memang dikirim pukul 1.
Yang benar 1.37 orang !
Dengan emosional saya mengamuk dalam hati, saya hubungkan dengan beberapa kejadian-kejadian sebelumnya, TC, nonton, dan kali ini. Saya tidak sanggup !
(Kondisi rumah kosong)
Emosional tak dapat dibendung, kemudian mengalir menjadi air mata, dengan cacian cerocos keluar dari mulut.
Inilah kata-kata yang sempat terekam oleh otak
“ah. Salah  ko memang ! selalu salah ! …………………………………………….”
Dan beberapa kata-kata mengingatkan pada kejadian-kejadian tahun gajah sebelumnya, yang tak harus diungkapkan pada post kali ini.
Saya menangis sejadi-jadinya ! berbicara dengan nada tinggi bak orang “bersalah”  itu berada didepan saya. Tidak lama,  keadaan itu berlangsung 15 menit lebih, tapi cukup menguras tenaga, dan emosi.
Saya teringat bahwa saya punya tetangga. Saya berhenti dengan keadaan itu. Kemudian bergegas membasuh muka.
Lega sedikit terasa, dan saya coba membaca buku pinjaman dari tante yang sudah hampir sebulan tak kunjung selesai. Sempat terlintas pesan singkat terakhir dari orang itu
“tenang pko baru sms.ka ******”
Saat itu kondisi saya belum sepenuhnya TENANG. Jadi belum waktunya saya membalas pesan singkatnya.